Orang bilang kehidupan itu serba tidak pasti, karena perubahan pasti terjadi, karena itu di tengah ketidakpastian yang pasti itu adalah perubahan itu sendiri.
Pepatah bilang, "Berubah atau mati". Mereka yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan akan binasa. Mungkin kata binasa terlalu ekstrim untuk menggambarkannya, karena itu lebih tepat untuk masa prasejarah, dimana konon katanya hewan-hewan purba yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan jaman akhirnya punah.
Dalam kehidupan, khususnya dalam terminologi kesuksesan, jika Anda sedang berada dalam kondisi terpuruk, maka Anda harus berubah untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Jika Anda hanya pasrah dan tak mau berubah, maka hidup Anda kemungkinan besar akan begitu-begitu saja, dan mungkin berakhir dalam penyesalan karena tak mampu berbuat banyak untuk orang-orang yang Anda sayangi. Padahal dalam hati Anda sebenarnya masih menyimpan keinginan untuk sukses, untuk hidup dalam keberlimpahan, dan bisa menyenangkan keluarga. Tapi karena sudah merasa putus asa, akhirnya Anda hidup apa adanya, kalau harus mati dalam kemiskinan ya sudah, mungkin sudah garis hidupnya begitu, pikir Anda.
Dalam hidup ini memang ada suratan takdir, tapi darimana kita tahu kalau takdir kita adalah miskin selamanya? Bagaimana kalau ternyata kita bisa hidup lebih baik dan lebih sukses dari sekarang? Bukankah itu lebih menyenangkan.
Kemiskinan atau keterpurukan yang dialami bisa jadi adalah pembelajaran kehidupan untuk kita menjadi sosok yang sebenarnya, sosok yang sukses dan hidup dalam keberlimpahan sehingga bisa membantu orang banyak, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu berusaha mengubah nasibnya sendiri terlebih dahulu.
Usaha yang keras kita perlukan untuk menemukan jalan takdir kita sebenarnya dengan diiringi doa yang sungguh-sungguh padaNya karena doa dapat mengubah takdir.
Anda sedang hidup terpuruk? Lalu apa pilihan takdir Anda? Hidup lebih baik? Atau terpuruk selamanya hingga Anda tutup usia?
It's your choice.
Pepatah bilang, "Berubah atau mati". Mereka yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan akan binasa. Mungkin kata binasa terlalu ekstrim untuk menggambarkannya, karena itu lebih tepat untuk masa prasejarah, dimana konon katanya hewan-hewan purba yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan jaman akhirnya punah.
Dalam kehidupan, khususnya dalam terminologi kesuksesan, jika Anda sedang berada dalam kondisi terpuruk, maka Anda harus berubah untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Jika Anda hanya pasrah dan tak mau berubah, maka hidup Anda kemungkinan besar akan begitu-begitu saja, dan mungkin berakhir dalam penyesalan karena tak mampu berbuat banyak untuk orang-orang yang Anda sayangi. Padahal dalam hati Anda sebenarnya masih menyimpan keinginan untuk sukses, untuk hidup dalam keberlimpahan, dan bisa menyenangkan keluarga. Tapi karena sudah merasa putus asa, akhirnya Anda hidup apa adanya, kalau harus mati dalam kemiskinan ya sudah, mungkin sudah garis hidupnya begitu, pikir Anda.
Dalam hidup ini memang ada suratan takdir, tapi darimana kita tahu kalau takdir kita adalah miskin selamanya? Bagaimana kalau ternyata kita bisa hidup lebih baik dan lebih sukses dari sekarang? Bukankah itu lebih menyenangkan.
Kemiskinan atau keterpurukan yang dialami bisa jadi adalah pembelajaran kehidupan untuk kita menjadi sosok yang sebenarnya, sosok yang sukses dan hidup dalam keberlimpahan sehingga bisa membantu orang banyak, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu berusaha mengubah nasibnya sendiri terlebih dahulu.
Usaha yang keras kita perlukan untuk menemukan jalan takdir kita sebenarnya dengan diiringi doa yang sungguh-sungguh padaNya karena doa dapat mengubah takdir.
Anda sedang hidup terpuruk? Lalu apa pilihan takdir Anda? Hidup lebih baik? Atau terpuruk selamanya hingga Anda tutup usia?
It's your choice.